Custom Search
anatomy - histology - veterinary - cells - biotechnology

CYSTOTOMY

  1. Terminology

    Cystotomy adalah prosedur operasi untuk membuka kantong kencing. Cystotomy dilakukan terutama untuk mengeluarkan kalkuli yang ada pada kantong kencing dan uretra, tumor kandung kemih, trauma akibat kecelakaan atau tertusuk oleh benda runcing, untuk tujuan biopsy, memperbaiki ureter ektopik dan kandung kemih pecah, dan membantu dalam diagnosis untuk mengobati infeksi saluran kencing. Sebelum dilakukan cystotomy perlu evaluasi kondisi umum pasien dan adanya tanda-tanda uremia, oleh karena itu terapi cairan sangat perlu diberikan untuk menunjang status pasien.

    Cystotomy adalah salah satu prosedur bedah yang paling umum dilakukan pada anjing. Kadang-kadang, pada anjing terbentuk kristal abnormal dalam urin mereka yang menyebabkan infeksi sekunder untuk penyakit sistemik, infeksi kandung kemih, atau ketidakseimbangan gizi. Kristal-kristal dapat tumbuh menjadi batu padat yang dapat menyebabkan iritasi kandung kemih atau infeksi. Selain itu, batu bisa masuk dalam uretra dan mengganggu proses perkencingan pada hewan. Keberadaan batu dapat menyebabkan hewan melakukan buang air kecil dalam volume kecil namun sering, menyebabkan kencing darah kebiruan, atau tidak mampu buang air kecil. ureter ektopik juga diobati melalui suatu cystotomy.


  2. Indikasi

    Operasi cystotomy biasanya dilakukan apabila terjadi:

  • Kalkuli yang ada pada kantong kencing
  • Tumor kandung kemih
  • Trauma akibat kecelakaan atau tetusuk benda runcing
  • Tujuan biopsy
  • Memperbaiki ureter ektopik dan kandung kemih pecah
  • Membantu dalam diagnosis untuk mengobati infeksi saluran kencing

Dalam beberapa kasus yang parah, infeksi non-responsif saluran kemih mungkin perlu untuk membuka kandung kemih untuk mendapatkan contoh jaringan untuk dikultur. Ini akan membantu dokter hewan dalam menentukan mikroorganisme yang menyebabkan infeksi.

  1. Teknik Operasi
    1. Pra Operasi

      Sebelum tindakan operasi dilaksanakan, hewan terlebih dahulu anamnese, pemeriksaan fisik umum seperti complete blood count (CBC), test biokimia serum, urinalysis dan EKG. Selain itu radiograph (x-ray) atau abdominal ultrasound dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab penyakit, dan dipuasakan. Karena melibatkan pembukaan cavum abdominal, hewan harus diberikan anestesi umum (inhalasi) atau anestesi epidural, sebelum dilakukan operasi. Anastesi umum dibutuhkan dalam operasi ini untuk membuat hewan tidak sadar, control lengkap terhadap rasa sakit, dan relaksan otot. Selain itu anastesi perlu dijaga dengan memberikan isoflourance + oksigen 100% melalui selang.



    2. Teknik Operasi

      Hewan disiapkan secara aseptic untuk pembedahan dengan pendekatan insisi pada garis median posterior abdomen, tetapi pada anjing jantan bedah dilakukan agak ke samping. Setelah hewan teranestesi, hewan dibaringkan dengan posisi rebah dorsal, rambutnya dicukur dari perut dengan gunting, dan selanjutnya dipasangi kain penutup operasi (drap). Insisi dilakukan pada garis median posterior abdomen berturut-turut insisi pada kulit, jaringan subkutan, linea alba. Tepi linea alba kiri dan kanan dijepit dengan allis forcep dan sedikit diangkat keatas untuk memudahkan identifikasi kantong kencing. Kantong kencing diangkat ke permukaan dan direfleksikan ke caudal sehingga yang diinsisi nantinya adalah permukaan bagian dorsal dari kantong kencing. Pasang jahitan stay suture pada kedua sisi lateral dari kantong kencing untuk memudahkan insisi pada kantong kencing. Setelah membuka kandung kemih, batu (uroliths) dikeluarkan dari kandung kemih. Jika dicurigai mengalami tumor, sampel dari dinding kandung kemih dapat dihilangkan (dipotong) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti. Ketika infeksi diduga bagian dari dinding kandung kemih dan sampel dari batu yang telah dikeluarkan yang disiapkan untuk dikultur (untuk menentukan apa bakteri yang tumbuh) dan kepekaan antibiotik (untuk menentukan antibiotik bakteri yang paling sensitif terhadap bakteri).

      Apabila kantong kencing penuh berisi urin perlu dilakukan aspirasi urin agar tidak tumpah kedalam rongga abdomen. Insisi kantong kencing dibuka selanjutnya dilakukan sesuai dengan tujuan operasinya. Bilamana ada kalkuli lakukan pengeluaran kalkuli seluruhnya. Kateterisasi perlu dilakukan dari urethra untuk mendorong kalkuli masuk kedalam kantong kencing. Bilas kantong kencing sampai bersih dengan menggunakan NaCl fisiologis. Bila akibat trauma pada kantong kencing perlu dibuat luka baru pada kantong kencing sebelum dilakukan penjahitan. Penutupan pada kantong kencing dilakukan dengan dua lapis jahitan yaitu sederhana menerus dan dibantu dengan jahitan pola lembert menerus menggunakan benang chromic cat gut. Dinding abdomen ditutup berturut-turut dari linea alba dengan benang vicryl 2-0 dengan pola sederhana terputus, jaringan subkutan diijahit dengan pola sederhana menerus menggunakan benang plain cat gut 3-0 atau 2-0 dan kulit luar dijahit dengan benang non absorbable pola sederhana terputus.




    3. Pasca Operasi

      Pada prinsipnya hampir sama dengan nephrotomy, dimana produksi urin terus dimonitor dengan disertai pemberian cairan infuse Ringer Laktat. Analisis kalkuli perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kalkuli ulangan. Untuk memberikan kenyamanan pada hewan, biasanya diberikan obat anti-inflamasi atau anti nyeri (analgesik), seperti fentanyl (2-5 mg/kg/jam) dalam infuse sangat efektif untuk mengurangi sakit selama beberapa hari setelah operasi dan antibiotic juga diberikan sehari 3 kali selama 5 hari atau lebih sampai tidak terjadi infeksi. Seringkali dilakukan pemasangan kateter selama 1-3 hari. Luka tempat incise harus dijaga kebersihannya dengan memberikan antiseptika setiap hari. Terapi penunjang bisa diberikan untuk mempercepat proses kesembuhan, seperti: membatasi gerak yang berlebihan untuk menjaga jahitan tidak lepas. Jika hewan peliharaan mengalami batu di kandung kemih atau uretra, maka perlu dilakukan diet. Diet bisa bervariasi berdasarkan jenis spesifik batu yang terdapat dalam batu ginjal. Amati sayatan dua kali sehari jika terjadi kemerahan, pembengkakan atau radang dari luka insisi. Perhatikan warna urin dan apakah tampaknya menjadi darah-biruan. Juga memperhatikan apakah pada saat hewan buang air kecil tampaknya mudah atau sulit. Jika terjadi komplikasi segera lakukan tindakan. Jahitan pada kulit biasanya sudah bisa dibuka 7-14 hari setelah operasi.

      Walaupun kantong kemih strukturnya lemah, insisi pada kantung kemih akan cepat sembuh, dan kesembuhannya dapat mencapai 100% dalam 14-21 hari. kantung kemih akan membesar setelah prsedur cystotomy, hal ini terjadi karena adanya kombinasi regenerasi ephitelial, sintesis dan remodeling jaringan luka, hipertropi dan proliferasi otot polos, dan kantung kemih yang meregang.


  2. Komplikasi

    Komplikasi yang umum terjadi biasanya berupa pendarahan, infeksi post-operasi, keluarnya urin yang tidak dapat terkontrol, dan dehisensi (terbukanya luka kembali). Secara keseluruhan komplikasi jarang terjadi, akan tetapi komplikasi yang serius dapat menyebabkan kematian sehingga diperlukan tindakan lebih lanjut.

    Dalam kasus yang jarang terjadi, kandung kemih mungkin tidak sembuh dengan baik setelah cystotomy dan urin mungkin mulai bocor ke perut. Jika hal ini terjadi hewan peliharaan mungkin mulai merasa kurang nyaman dan menunjukan tanda-tanda berupa perut yang buncit. Jika hewan tidak membaik setelah operasi atau mulai merasa buruk (nafsu makan berkurang, lesu) segera lakukan pemeriksaan untuk menguatkan diagnosa penyebab infeksi atau gangguan. Jika sudah bisa dipastikan bahwa kandung kemih bocor, maka bisa segera dilakukan operasi untuk memperbaiki.


Daftar Pustaka

Anonim. What is Cystotomy in Dogs?. http://tbeah.com/cystotomy-dog_procedure.html

Diamond D. Dr. Cystotomy in Dogs. http://www.petplace.com/dogs/cystotomy-in-dogs/page1.aspx.

Martin, Corole. 2007. Textbook of Veterinary SurgicalNrsing. Elsivier

Slatter, Douglas H. 2002. Textbook of Small Animal Surgery. Elsivier

Sudisma I.Gst.Ngr, dkk. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Palawa Sari. Denpasar.

Tranquill, William J. 2004. Pain Management For SmallarumalnPractitioner. Teton New Medica


Read more.....
Custom Search
 
task