Pemanfaatan minyak Jarak (Jatropha curcas L) sebagai bahan bio-diesel merupakan alternatif yang ideal untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa. Minyak Jarak Pagar selain merupakan sumber minyak terbarukan (reneweble fuels) juga termasuk non edible oil sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia seperti pada minyak kelapa sawit, minyak jagung dll. Secara agronomis tanaman Jarak Pagar dapat beradaptasi dengan lahan dan agroklimat di Indonesia; bahkan pada kondisi kering dan pada lahan marginal/kritis. Akan tetapi ada permasalahan yang dihadapi, yaitu belum adanya varietas unggul dan teknik budidaya yang memadai.
Sesuai dengan kompetensinya, Kelompok Pemuliaan Tanaman Puslitbang Teknologi lsotop dan Radiasi BATAN telah memanfaatkan teknologi nuklir untuk mendapatkan varietas unggul tanaman jarak pagar melalui perbaikan genetik dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kandungan minyak biji Jarak.
Kegiatan pemuliaan mutasi tanaman jarak dimulai bulan Juni tahun 2004 terdiri dari beberapa tahap :
- dimulai dadi identifikasi kultivar
- orientasi dosis radiasi
- perlakuan radiasi pada materi tanaman dengan maksud untuk merubah struktur genetik tanaman sehingga memperluas keragaman genetik (M1V1),
- seleksi untuk memilih tanaman yang ideal (M1V2)
- perbanyakan tanaman terpilih (M1V3)
- pengujian (seperti daya hasil, kandungan minyak, ketahanan terhadap penyakit) (M1 V4)
- pemurnian, dan perbanyakan (kloning) (M1V5, M1V6, M1V7)*
- persiapan pelepasan varietas.
Pada setiap tahap minimal diperlukan waktu 8 — 12 bulan yaitu dari saat tanam hingga panen selesai. Kegiatan penelitian saat ini adalah tahap seleksi pada tanaman generasi M1 V2. Telah diperoleh keragaman genetik tanaman yang sangat luas dilihat dari sifat agronomis tanaman sehingga memberikan peluang untuk melakukan seleksi untuk yang potensial.
Dari hasil seleksi sementara diperoleh beberapa tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi varietas dengan sifat unggul antara lain: umur genjah 100 hari (panen), tanaman berbentuk perdu, bercabang banyak, tinggi tanaman < 2 m, berbuah terus menerus.
Pendekatan teknik kultur jaringan dilakukan untuk mempersingkat waktu seleksi dan perbanyakan, dan telah dilakukan observasi media yang sesuai untuk kultur in-vitro tanaman jarak pagar dengan menggunakan berbagai kombinasi hormon tumbuh.
Untuk percepatan pengembangan bio-diesel Jarak Pagar, pada bulan Juni 2005 telah ditanda tangani MOU antara Puslit dilingkungan KMRT yang disebut dengan KONSORSIUM RISTEK dengan tanggung jawab sesuai dengan kompetensi masing-masing.
1. B2TE-BPPT:
Mengkoordinasikan kegiatan dan sosialisasi program penelitian dan pengembangan.
Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi energi, pengolahan minyak biji jarak pagar dan pemanfaatannya sebagai bahan bakar alternatif.
2. P3TIR-BATAN:
Melakukan penelitian dan pengembangan tanaman jarak pagar dengan teknik pemuliaan mutasi untuk mendapatkan varietas unggul.
Menyediakan benih atau bibit unggul tanaman jarak hasil pemuliaan mutasi untuk pencapaian tujuan kerjasama
3. BIOTEK-BPPT:
Melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi produksi bibit tanaman jarak baik secara alami maupun rekayasa genetik dan perbanyakan untuk pencapaian tujuan kerjasama Penelitian dan pengembangan teknologi budidaya tanaman Jarak
4. BTL — BPPT:
Penelitian dan pengembangan teknologi budidaya tanaman Jarak di lahan kritis dan marginal Mengembangkan teknologi pengolahan limbah produksi minyak biji jarak
Memanfaatkan limbah padat atau cair dan proses minyak biji jarak untuk produk lain (waste to product).
5. PUSPIPTEK:
Menyediakan lahan dan fasilitas pendukung lainnya untuk penanaman tanaman Jarak skala pilot yang dikelola bersama-sama oleh seluruh mitra.
Ita Dwimahyani
P3TIR-BATAN
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=972
Custom Search
anatomy - histology - veterinary - cells - biotechnology
Pemanfaatan minyak Jarak
Custom Search