I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan mikroba, dalam konsentrasi rendah dan secara selektif mampu menghambat atau menghancurkan bakteri atau mikroorganisme lain melalui suatu mekanisme anti metabolik. Pengobatan antibiotik yang rasional adalah dengan memisahkan dan mengidentifikasi organisme patogen dan pusat infeksi serta menentukan kepekaan organisme terhadap antibiotik yang dipilih yang diketahui aktif terhadap organisme (Swastini, dkk., 2007).
Tidak semua antibiotik dapat menghambat atau membunuh bakteri, ada antibiotik yang berspektrum luas artinya antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil, maupun spiral. Sebaliknya, suatu antibiotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu disebut antibiotik yang berspektrum sempit (Dwidjoseputro, 2003). Mekanisme kerja dari suatu antibiotika yaitu : penghambatan sintesis dinding sel, penghambatan fungsi selaput sel, penghambatan sintesis protein (hambatan translasi dan transkripsi bahan genetik) dan penghambatan sintesis asam nukleat (Jawetz, et.al., 2005).
Resistensi antibiotika umumnya terjadi pada pemakaian jangka panjang (secara spontan) dan mutasi genetik bakteri. Model resistensi ada tiga, yaitu: inaktivasi oleh enzim, permeabilitas dinding sel, dan jalur metabolik (Swastini, dkk., 2007). Kerentanan suatu mikroorganisme terhadap antibiotik dapat ditentukan dengan teknik pengenceran tabung (tube dilution) atau teknik cawan piringan kertas (paper disk plate). Pada metode cawan piringan kertas dilakukan pengamatan terhadap adanya zone penghambat (daerah jernih) di sekeliling piringan yang menunjukan bahwa organisme itu dihambat pertumbuhannya oleh obat tersebut yang merembes dari piringan ke dalam agar (Pelczar dan Chan, 2006).
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri
2. Untuk mengetahui efektifitas antibiotik terhadap spesies bakteri
3. Untuk mengetahui cara pengujian potensi antibiotik yang umum dilakukan
II MATERI DAN METODE
Medium NA tegak dicairkan pada penangas air dan didinginkan sampai suhu 40o C. 1 mL suspensi biakan bakteri gram positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dimasukkan ke dalam satu cawan petri steril yang berlainan. Medium NA dituangkan ke dalam cawan petri yang sudah berisi biakan bakteri, lalu digoyangkan hingga homogen dan dibiarkan membeku. Cakram kertas saring direndam dalam larutan antibiotika (Tetracycline, Amoxicyline, Ciprofloxacyme, Ampicyline, Erythromycine dan Chloramphenicol) dengan berbagai konsentrasi (0 ppm; sebagai kontrol, 100 ppm, 1000 ppm dan 10000 ppm). Cawan petri dibagi menjadi 4 sektor dan diberi tanda sesuai konsentrasi antibiotika. Cakram yang sudah direndam dalam antibiotika diletakkan pada permukaan medium yang telah membeku, dimulai dari konsentrasi antibiotika terendah. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam kemudian diamati dan diukur zona bening di sekitar cakram kertas saring yang merupakan daerah hambatan yang terjadi.