1.1 Latar Belakang
Banyak cara telah dilakukan oleh manusia untuk mengendalikan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit, salah satunya dengan menggunakan ion dari logam (Pelzar dan Chan, 1988). Cara ini dilakukan mengingat pengendalian bakteri patogen dengan menggunakan radiasi sinar UV, ozone dan zat kimia klor kurang efektif. Penggunaan radiasi sinar UV dan ozone kurang efektif karena setelah penyinaran masih ada bakteri yang belum mati dan bakteri itu masih dapat tumbuh kembali dengan baik, sedangkan penggunaan klor cukup efektif dalam membunuh bakteri patogen, namun zat ini dapat bersifat karsinogenik yang dapat membahayakan kesehatan (Atkinson, 2004).
Ion logam yang sering dimanfaatkan untuk mengendalikan bakteri patogen, terutama bakteri patogen dalam air adalah ion dari logam Ag (perak), Cu (tembaga), dan Zn (seng). Logam-logam ini tidak termasuk ke dalam jenis logam yang bersifat karsinogenik, dan tidak akan membahayakan kesehatan bila digunakan dalam air, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO ( DHHS. 2004 dan IARC. 2004 dalam Atkinson, 2004).
Standar yang telah ditetapkan WHO tersebut, diantaranya dijabarkan oleh EPA (Enveronmental Protection Agency) yang menyatakan bahwa dalam air minum tidak diperbolehkan terdapat Cu melebihi 1,3 mg per liter air ,0,1 mg Ag per liter air dan 5 mg Zn per liter air (ATSDR. 1990; ATSDR. 2002 dan ATSDR. 2003).
Menurut Pelzar dan Chan (1988) dan Atkinson (2004), logam-logam berat dapat membunuh bakteri patogen dalam konsentrasi yang sangat kecil, hanya beberapa ppm yang disebut aksi oligodinamik. Ion Cu, Ag dan Zn dalam konsentrasi 20 ppb, sudah dapat membunuh bakteri patogen dalam air.Jenis bakteri patogen yang sering di temukan dalam badan air adalah E. coli, Salmonella, Vibrio dan Shigella (Dwidjoseputro, 2004). Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia, E. coli menyebabkan gastroenteritis dan penyakit seperti disentri pada manusia, Salmonella menyebabkan tifoid, Vibrio dapat menyebabkan kolera, dan Shigella dapat menyebabkan disentri ( Muslimin, 1996).
Menurut hasil penelitian Lin et al. (1998) dalam Miyamoto (2000) ion Ag dan Cu dapat membunuh bakteri patogen seperti Mycobacterium avium dan Legionella pneumophila yang ditemukan pada sistem air panas rumah sakit. L. pneumophila akan mati dalam waktu 6 jam setelah diberi perlakuan 50 /u g/L ion Ag dan 2,5 jam setelah diberi perlakuan 0,1 mg/L ion Cu sedangkan M. avium yang diberi perlakuan 100 (J.g/L ion Ag dari jumlah 105 sel/mL menjadi 10 sel/mL dalam waktu 24 jam setelah perlakuan. Lebih lanjut lagi, NATA (2004) dalam Atkinson (2004), melaporkan bahwa sampel air yang diambil dari Danau Tomato yang tidak diberi perlakuan AgO, CuO dan ZnO total bakteri heterotropik yang terdapat didalamnya, jika diinkubasi pada suhu 21°C adalah 5800 sel/mL, namun jika diberi perlakuan AgO, CuO dan ZnO dengan konsentrasi 50 ppb akan terjadi tingkat kematian sebanyak 91,72 %, konsentrasi 100 ppb akan terjadi tingkat kematian bakteri sebanyak 91,90 % dan konsentrasi 150 ppb akan terjadi tingkat kematian bakteri sebanyak 93,10 %, sedangkan sampel yang diinkubasi pada suhu 37° C yang tidak diberi perlakuan, total koloni bakteri yang terdapat didalamnya adalah 3000 sel/mL, jika diberi perlakuan AgO, CuO dan ZnO dengan konsentrasi 50 ppb akan terjadi tingkat kematian sebanyak 90,33 %, konsentrasi 100 ppb akan terjadi tingkat kematian bakteri sebanyak 90,33 % dan konsentrasi -150 ppb akan terjadi tingkat kematian bakteri sebanyak 94,67 %.
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang daya bakterisidal dari AgO, Cu dan Zn terhadap beberapa bakteri patogen {E. coli, S. typhimurium, V. cholerae dan Shigella sp.)-
1.2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
Pada konsentrasi minimum dan interval waktu berapa jam AgO, Cu dan
Zn secara efektif dapat membunuh bakteri uji (E. coli, S. typhimurium, V.cholerae dan Shigella sp.) ?
Apakah bakteri uji berpotensi untuk dapat tumbuh kembali setelah diberi perlakuan ?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsentrasi minimum dan waktu yang paling efektif dari AgO, Cu dan Zn dalam membunuh bakteri uji (E. coli, S. typhimurium, V. cholerae dan Shigella sp.).
2. Untuk mengetahui ada tidaknya potensi daripada bakteri uji untuk dapat tumbuh kembali setelah diberi perlakuan.
1.3. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai AgO dan Cu dan Zn yang belum banyak dikenal di